Accounting Standard Resume (PSAK 44 bagian 1)
AKUNTANSI AKTIVITAS PENGEMBANGAN REAL ESTAT
PENDAHULUAN
Tujuan
Pernyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi- transaksi yang secara khusus, berkaitan dengan aktivitas pengembangan real estat (real estat development activities).
Ruang Lingkup
Pernyataan ini harus diterapkan untuk perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat. Pernyataan ini tidak mengatur real estat yang dibangun sendiri oleh suatu perusahaan, untuk digunakan sendiri atau disewakan kepada pihak lain karena, menurut definisi, real estat tersebut termasuk aset tetap. Pernyataan ini juga tidak mengatur real estat yang merupakan investasi perusahaan, baik sebagai investasi lancar maupun investasi jangka panjang
Definisi
Aktivitas pengembangan real estat adalah kegiatan perolehan tanah untuk kemudian dibangun perumahan dan/atau bangunan komersial dan/atau bangunan industri Bangunan tersebut dimaksudkan untuk dijual atau disewakan, sebagai satu kesatuan atau secara (retail).
Perusahaan pengembang adalah perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat.
Unit bangunan adalah unit properti perumahan dan/atau komersial dan/atau industri beserta kaveling tanahnya.
Proyek adalah semua unit bangunan yang dibangun pada suatu area geografis, termasuk kaveling tanah kosong untuk dijual.
Harga jual relatif adalah perbandingan antara harga jual dari setiap jenis unit real estat dengan jumlah harga jual semua jenis real estat yang dibangun pada suatu proyek pengembangan real estat. Harga jual yang dimaksud adalah harga jual estimasi kini.
Pengikatan jual beli adalah kesempatan antara pihak pembeli dan pihak penjual untuk mengadakan perjanjian jual beli satu atau lebih unit real estat pada periode mendatang.
Perjanjian jual beli adalah perjanjian antara pihak pembeli dan pihak penjual yang mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak yang berkaitan dengan satu atau lebih unit real estat. Sejak tanggal ditandatangani, perjanjian tersebut berkekuatan hukum, serta pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut dapat dipaksakan secara hukum.
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomik yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Laba adalah pendapatan dari penjualan unit bangunan dan/atau penjualan kaveling tanah tanpa bangunan dikurangi dengan beban pokok penjualan real estat (cost of sales) tersebut.
PENGAKUAN PENDAPATAN
Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya beserta kaveling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method).
Pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh dilakukan atas seluruh nilai jual dengan cara sebagai berikut:
Proses penjualan dianggap telah selesai apabila pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku, yaitu apabila pengikatan atau perjanjian tersebut telah ditandatangani oleh kedua belah pihak telah memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pengikatan atau perjanjian jual beli agar pengikatan atau perjanjian tersebut berlaku.
Harga jual dianggap akan tertagih apabila jumlah pembayaran oleh pembeli telah memadai.
Tagihan penjual bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli yang dijualnya tersebut sebagai hipotek pertama dan tagihannya subordinasi terhadap hak penagih hipotek tersebut masa depan bila penjual mengizinkan pembeli untuk menggunakan aset real estat.
Penjual dianggap telah mengalihkan kepada pembeli seluruh risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan, apabila penjual tidak lagi terlibat dengan unit bangunan yang dijual, dan unit bangunan tersebut telah siap ditempati atau digunakan.
Pengakuan Laba Bila Metode Akrual Penuh Tidak Terpenuhi
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan laba dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.
Penerapan metode deposit adalah sebagai berikut :
Dalam hal penjualan telah mengalihkan utang yang terikat pada unit real estat yang dijual, sedangkan transaksi tersebut belum memenuhi persyaratan pengakuan pendapatan, utang tersebut tidak boleh dikurangkan dari nilai tercatat unit real estat yang bersangkutan. Pencicilan atau pelunasan oleh pembeli atas utang unit real estat yang telah dialihkan kepada pembeli dibukukan scbagai uang muka dengan mengurangi saldo utang yang bersangkutan. Penjual harus melakukan pengungkapan bahwa unit tersebut telah terikat pada pengikatan atau perjanjian jual beli.
Apabila perjanjian jual beli dibatalkan tanpa adanya keharusan pembayaran kembali uang muka yang telah diterima oleh penjual, maka uang muka tersebut diakui sebagai pendapatan pada saat pembatalan. Pada saat uang muka atas penjualan unit real estat diakui sebagai penjualan, komponen bunga dari uang muka tersebut harus diakui sehagai pendapatan bunga.
Keterlibatan Penjual Tanpa Pengalihan Risiko dan Manfaat Kepemilikan
Keterlibatan penjual tanpa pengalihan risiko dan manfaat kepemilikan masih ada, apabila :
Penjual tidak boleh mengakui penjualan, apabila terdapat kewajiban untuk membeli kembali unit bangunan yang telah dijual atau pembeli dapat memaksanya untuk membeli kembali unit bangunan tersebut.
Apabila pengikatan atau perjanjian jual beli mensyaratkan pemberian jasa manajemen (management service) sesudah penjualan atas unit bangunan tanpa kompensasi atau dengan kompensasi di bawah tarif normal, kompensasi tersebut diestimasi untuk seluruh masa jasa dan dikurangkan dari pendapatan yang diakui sebagai biaya yang masih harus dibayar.
Apabila penjual melakukan penjualan parsial (partial sale), laba yang diakui adalah proporsional dengan hak pemilikan pihak ketiga di perusahaan pembeli pada saat penjualan.
Penjualan Bangunan Kondominium, Apartemen, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan dan Bangunan Sejenis Lainnya, serta Unit dalam Kepemilikan Time Sharing
Penyelesaian suatu aktivitas pengembangan real estat mungkin mencakup lebih dari satu periode akuntansi. Dalam kondisi tersebut, metode akuntansi yang digunakan untuk aktivitas pengembangan real estat adalah metode persentase penyelesaian (percentage of-completion method).
Tingkat penyelesaian suatu aktivitas pengembangan real estat dapat ditentukan dengan berbagai metode, yang berupa:
Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat belanja, dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :
Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh sesuai dengan kriteria diatas. Dalam hal ini persyaratan pengakuan laba dan juga berlaku untuk transaksi tersebut.
Untuk menentukan apakah jumlah pendapatan penjualan unit bangunan dapat diestimasi dengan andal, faktor-faktor ini harus dipertimbangkan: volume penjualan, tren harga penjualan setiap unit bangunan, pengalaman perusahaan pengembang, lokasi geografis, dan kondisi lingkungan unit bangunan. Beberapa unit bangunan mungkin lebih disukai oleh pembeli karena lokasi atau karena panorama lingkungan. Pada kondisi lain, mungkin unit bangunan tertentu sulit terjual. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa harga unit bangunan tertentu mungkin tidak mencerminkan nilai yang dapat direalisasi sehingga pada akhirnya unit bangunan tersebut harus dijual dengan potongan harga.
Kemampuan untuk mengestimasi biaya unit bangunan (terutama biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan unit bangunan) adalah syarat utama untuk pengakuan pendapatan. Untuk menentukan apakah perusahaan pengembang dapat mengestimasi biaya unit bangunan, faktor yang harus dipertimbangkan adalah: pengalaman perusahaan pengembang, jenis kontrak konstruksi, dan situasi ekonomik saat ini yang berpengaruh terhadap biaya konstruksi. Jumlah tagihan kepada pembeli dan pembayaran yang diterima tidak mencerminkan
Penerapan metode persentase penyelesaian dipengaruhi oleh risiko kesalahan dalam melakukan estimasi atas penyelesaian proyek. Oleh karena itu, prinsip kehati-hatian (prudence) harus diterapkan dalam melakukan estimasi atas pendapatan dan biaya.